Oleh: Kak Himmatul Ahsana
سُبْحَـٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًۭا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَـٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَـٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ ١ وَءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَـٰبَ وَجَعَلْنَـٰهُ هُدًۭى لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُوا۟ مِن دُونِى وَكِيلًۭا ٢ ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ عَبْدًۭا شَكُورًۭا ٣ وَقَضَيْنَآ إِلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ فِى ٱلْكِتَـٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّۭا كَبِيرًۭا ٤ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ أُولَىٰهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًۭا لَّنَآ أُو۟لِى بَأْسٍۢ شَدِيدٍۢ فَجَاسُوا۟ خِلَـٰلَ ٱلدِّيَارِ ۚ وَكَانَ وَعْدًۭا مَّفْعُولًۭا ٥
(Q.S 17 Al – Isra’;1-5)
- Yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
- Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
- (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.
- Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”.
- Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
Pemandangan yang tidak seperti biasanya di GSG SMKN 1 ROTA Bayat di hari ini senin, 12 Februari 2024 yang biasanya ada apel atau upacara pagi, tetapi hari ini terdengar lantunan yang khas dari anak ROHIS SMKN 1 ROTA Bayat yaitu hadroh. Ternyata pada hari ini, SMKN 1 ROTA Bayat memperingati Isra’ miraj’ Nabi Muhammad SAW yang sebenarnya jatuh pada hari, jum’at 09 Februari 2024 tetapi di hari tersebut bertepatan dengan cuti Bersama, akhirnya diganti dihari ini.
Isra Mi’raj adalah peristiwa luar biasa dalam sejarah Islam yang menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit untuk bertemu dengan Allah. Perjalanan ini tidak hanya menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah, tetapi juga memberikan hikmah dan pelajaran berharga bagi umat manusia.
Pengisi kajian pada hari ini yaitu Kak Himmatul Ahsana, beliau mahasiswi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sekaligus putri dari Bapak Kepala SMKN 1 ROTA Bayat. Kak Hima sapaan beliau selain pandai bertausyiah beliau juga pandai dalam conten creator, beliau pernah menjadi juara 3 story telling competition dan penulis buku “ Tuhan, Kemanakah Aku Harus Melangkah ?”.
Tausyiah yang dikemas kekinian dari Kak Himma yaitu bertemakan Isra’ Mi’raj 1445 H sebagai Momentum untuk Menjadi Generasi Z yang bertaqwa, sangat menarik.
Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang dipilih untuk menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia. Beliau adalah suri tauladan umat manusia dan dianggap sebagai contoh terbaik dalam kehidupan manusia dan pedoman untuk menjalani kehidupan yang baik dan benar.
Peristiwa Isra Mi’raj terjadi pada tahun ke-10 dari misi kenabian Nabi Muhammad SAW, atau sekitar tahun 621 Masehi. Isra Mi’raj terjadi mulai dari Masjidil Haram di Makkah, kemudian perjalanan melintasi berbagai tempat, termasuk Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan akhirnya ke langit-langit tujuh. Isra Mi’raj terjadi atas kehendak Allah sebagai bukti kebesaran-Nya dan sebagai penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Perjalanan ini juga bertujuan untuk memberikan wahyu tambahan kepada Nabi Muhammad SAW dan memberikan petunjuk-petunjuk penting bagi umat manusia.
Peristiwa Isra Mi’raj mengandung banyak hikmah yang dapat diambil. Yaitu membawa kita berfikir jernih, membangun ukhwah, bukan terpecah belah, mencintai bukan menyakiti merangkul bukan memukul . Seperti yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, perjalanan ini penuh dengan tantangan dan ujian, tetapi juga diikuti oleh keberhasilan yang besar.
Kak Himma mengajak kita semua untuk bisa belajar tentang pentingnya kesabaran dan tawakal dalam menghadapi cobaan dan kesulitan. Nabi Muhammad SAW dengan sabar merespons penolakan dan kesulitan yang dihadapinya, dan akhirnya mendapatkan perlindungan dan keberkahan dari Allah. Serta menginngatkan kita bahwa Isra Mi’raj juga mengajarkan pentingnya membangun konektivitas dengan Allah, melalui doa, ibadah, dan introspeksi diri. Kita dapat meningkatkan hubungan kita dengan Sang Pencipta, sehingga mendapatkan petunjuk dan keberkahan dalam kehidupan kita.
Diakhir tausyiah Kak Himma menyampaikan dari hikmah-hikmah peristiwa Isra Mi’raj, kita dapat menjadi manusia yang lebih baik, lebih sabar, lebih tawakal, dan lebih dekat dengan Allah SWT.